Arti Sebuah Pengorbanan
Budaya Nabi Ismail masih
terasa di kalangan muslim, bahkan budaya tersebut juga merambah ke dunia
pendidikan untuk mengingatkan betapa pentingnya sebuah pengorbanan. Kamis, 24
September 2015, terdengar jeritan yang menggores di hati. Goresan golok tajam terus menghunus ke leher,
darah yang keluar tak henti-hentinya mengalir, dan terus mengalir sampai titik
darah penghabisan.
Dalam rangka
memperingati hari besar umat Islam yaitu hari raya Idul Adha dan agenda tahunan
MT-OSIS. SMA N 1 Kendal, melaksanakan progam penyembelihan kurban Idul Adha.
Penyembelihan program dilaksanakan di taman SMA N 1 Kendal.
Kegiatan tersebut
diawali dengan Sholat IED terlebih dahulu yang dilaksanakan di Masjid At-Taqwa
SMA N 1 Kendal. Yang menjadi imam dan khotib dalam Sholat IED tersebut adalah Kyai
Musthofa. Dalam khotbah yang dia sampaikan membahas mengenai sajarah Nabi Ismail.
Serangakaian Sholat IED sekiranya dimulai pukul 06.30 WIB sampai 07.00 WIB.
Kembali ke kurban. Di
hari yang mulia ini satu ekor sapi hasil iuran kurban siswa SMA N 1 Kendal
dikurbankan. Setelah disembelih sapi yang beratnya sekitar 1,5 ton segera dikuliti
dan dipotong-potong. Para panitia dan dewan guru yang terlibat berbondong-bondong
mengangkuti potongan-potongan kurban ke bagian yang bertugas memotong daging kurban
menjadi bagian yang lebih kecil. Kurban yang telah dipotong-potong kemudian dipilah-pilah
dan ditimbang, setelah itu kurban dibagikan ke penduduk di sekitar SMA N 1
Kendal dan ke daerah-daerah lainnya yang banyak terdapat penduduk yang lebih
membutuhkan.
Antusias tim panitia
Idul Adha MT OSIS, dewan guru, dan seluruh siswa SMA N 1 Kendal, serta
warga-warga sekitar begitu ramai menyambut hari Idul Adha. Dari sini kita
melihat semangat kekompakan dan kekeluargaan dalam memeringati hari Idul Adha
yang milia ini. Semoga di hari yang mulia ini, umat Islam semakin mengerti arti
sebuah kehidupan dan pengorbanan.
Admin,
Mercusuar
Mercusuar