PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak
sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada
tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan
berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928
Bangsa Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan
buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah
kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang
kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi
Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang
menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai
kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka
kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme.
Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersamasama.
Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal
yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan
bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa
nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I dan II.
Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”.
Semangat persatuan para pemuda dulu
harus diikuti pemuda masa kini, khususnya warga Smanik. Yaitu, mengisi dengan hal positif
yang berguna bagi nusa dan bangsa.