“Pandemi tidak cukup kuat
untuk membunuh demokrasi”
Situasi pandemi Covid 19 membuat
banyak kegiatan terpaksa dijadwalkan ulang, atau bahkan dibatalkan. Hal ini
tentu saja merujuk pada peraturan baru yang melarang adanya kegiatan yang
membuat keramaian dan kerumunan. Namun beberapa dari jadwal kegiatan itu adalah
kegiatan yang sifatnya tidak bisa ditunda apalagi dibatalkan, karenanya untuk
tetap merealisasikannya kegiatan tersebut tetap dijalankan namun dengan proses
yang berbeda dari yang biasa dilakukan. Hal ini tentu memakan waktu, energi dan
pikiran untuk merombak ulang rencana kegiatan yang tadinya sudah tersusun rapi.
Hal tersebut juga dialami dalam
skala kecil seperti lingkungan sekolah kita. Kalian pasti tau bahwa sejak
beberapa tahun yang lalu SMA Negeri 1 Kendal selalu melaksanakan kegiatan
pengambilan suara atau yang kita biasa kenal di masyarakat sebagai ‘nyoblos’
untuk menentukan ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan MPK
(Musyawarah Perwakilan Kelas). Kegiatan biasanya dilangsungkan dengan meriah
dan massif untuk mereplikasi pesta demokrasi sesungguhnya, sebagai bentuk
pembelajaran langsung dan memberi gambaran nyata tentang proses pengambilan
suara dan demokrasi. Namun, karena situasi Pandemi yang memaksa warga Smanik
untuk melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) maka kegiatan tersebut jelas
tidak mungkin untuk dilakukan.
Meskipun kegiatan pesta demokrasi
seperti tahun lalu tidak memungkinkan untuk dilakukan, kedua organisasi besar
itu menuntut untuk diregenerasi segera. Dengan berbagai pertimbangan, maka
kegiatan demokrasi pengambilan suara untuk OSIS dan MPK periode 2020/2021
dilakukan secara daring dari rumah masing-masing siswa. Meskipun mengalami
berbagai situasi sulit, kegiatan demokrasi tetap harus dibiasakan kepada
siswa-siswi SMA Negeri 1 Kendal, demi mengakarkan budaya demokrasi. Para guru
dan pengurus OSIS dan MPK, berusaha mengatakan secara tersirat bahwa suara tiap
siswa memengaruhi proses demokrasi, bahwa satu suara mereka berarti untuk
perubahan Smanik ke arah yang lebih baik. Dengan berlandaskan niat dan alasan
baik itu, para pengurus mulai menyusun prosedur pemilihan dan segala yang
berkaitan dengan hal tersebut.
Sampai akhirnya pada 16-17
September pemilihan ketua OSIS dan MPK dilangsungkan. Satu hari sebelum
pemilihan yaitu tanggal 15 September 2020 seorang pengurus MPK ditugaskan untuk
masuk ke dalam grup Whatsapp dari masing-masing kelas untuk membimbing proses
pemilihan. Pengurus tersebut mengirimkan jadwal dan video cara melakukan
pemilihan. Pemilihan dilakukan secara terpisah, yaitu MPK lebih dulu baru
kemudian pemilihan ketua OSIS. Pada tanggal 16 September pengurus membagikan
link google form untuk pemilihan ketua MPK dilanjutkan dengan mengisi list bagi
yang sudah memberikan hak suaranya, maka jelas terpantau jikalau ada yang belum
mengisi link tersebut. Hal serupa juga dilakukan pada tanggal 17 September,
pengurus membagikan link google form untuk pemilihan ketua OSIS baru setelah
mengisi link siswa mengisi list untuk memberi tanda bahwa ia sudah menggunakan
hak suaranya. 19 September 2020, Ketua OSIS dan MPK terpilih diumumkan dari
media sosial OSIS dan MPK. Verza Hardiansyah menjadi ketua OSIS terpilih, dan
Alvaro Lusio Sandy menjadi ketua MPK terpilih.
Berbeda dari pengambilan suara
dan pengumumannya yang tidak butuh waktu lama, dari proses itu hingga ke proses
Pelantikan membutuhkan waktu yang cukup lama, tentunya karena proses tersebut
membutuhkan banyak penyesuaian dengan kondisi dunia saat ini. Pelantikan OSIS
dan MPK, dilakukan secara daring pada hari ketiga LDK yang tentu saja juga
daring. Pelantikan dilakukan dengan video meeting menggunakan aplikasi
Microsoft Teams pada tanggal 15 Januari 2021. Kedua organisasi tersebut
sama-sama dilantik langsung oleh Kepala Sekolah, Ibu Yuniasih.,S.Pd.,M.Pd.
dengan pengucpan ikrar janji yang ditirukan oleh seluruh calon pengururs
organisai. Sebagaimana pengambilan suara yang dilakukan bergantian, maka
pengucapan ikrar janji juga dilakukan bergantian. MPK adalah yang pertama
dilantik, ketika membacakan ikrar janji anggota organisasi mengangkat telapak
tangannya disebelah kepala sebagai simbolik pengucapan janji, selesai
mengucapkan janji, mereka mematikan kamera mereka, untuk kemudian bergantian
dengan OSIS. Sama persis seperti MPK sebelumnya, anggota calon pengurus
mengangkan telapak tangan di sebelah kepala Ketika ikrar janji diucapkan.
Proses-proses yang dilalui oleh anggota pengurus dan juga kedua ketua organisasi memang sangat berbeda dari yang sudah-sudah. Tapi tempaan ilmu, niat baik, dan semangat yang sama membaranya seperti yang sudah-sudah membuat pengurus tahun ini tetap tidak bisa diremehkan. Semoga kedepannya kami semua yang sudah resmi menjadi anggota pengururs OSIS dan MPK periode 2020/2021 dapat menjalani amanah yang diembankan dengan baik, dan dapat memberikan yang terbaik untuk teman-teman semua, guru-guru dan Smanik tercinta walau dengan berbagai keterbatasan situasi yang ada. Tahun ini menjadi bukti bahwa demokrasi kita bisa menjadi lebih kuat daripada bencana pandemi yang melanda, maka sebagai buah dari bukti tersebut kami akan berusaha untuk tidak mengecewakan kalian semua.
Galeri Pelantikan:
0 komentar:
Posting Komentar